KERAJAAN NEO-BABILONIA
Setelah Kekaisaran Neo-Assyria runtuh karena dijajah oleh banyak bangsa sekelilingnya, salah satunya adalah bangsa Babel, berdirilah kembali Kekaisaran Babilonia era baru pada tahun 626 SM yang dipimpin oleh kaisar pertamanya yaitu Nabopolassar. Sama seperti sebelumnya, kepercayaan resmi kekaisaran ini juga politeisme Mesopotamia. Kekaisaran Neo-Babilonia sebenarnya merupakan lanjutan dari peradaban bangsa Babel yang lebih kuno lagi yaitu Kekaisaran Babilonia Pertama yang pernah ada sekitar 1000 tahun sebelumnya.
Setelah Kekaisaran Neo-Assyria runtuh karena dijajah oleh banyak bangsa sekelilingnya, salah satunya adalah bangsa Babel, berdirilah kembali Kekaisaran Babilonia era baru pada tahun 626 SM yang dipimpin oleh kaisar pertamanya yaitu Nabopolassar. Sama seperti sebelumnya, kepercayaan resmi kekaisaran ini juga politeisme Mesopotamia. Kekaisaran Neo-Babilonia sebenarnya merupakan lanjutan dari peradaban bangsa Babel yang lebih kuno lagi yaitu Kekaisaran Babilonia Pertama yang pernah ada sekitar 1000 tahun sebelumnya.Kaisar tersohor Neo-Babilonia adalah Nebukadnezar II, putra Nabopolassar, yang merenovasi besar-besaran dan menjadikan ibukota Babilonia sangat mewah dan termegah di tanah Mesopotamia pada waktu itu. Kekaisaraan mencapai masa kejayaannya dalam bidang seni, arsitektur, dan juga urbanisasi di bawah pemerintahan Nebukadnezar II. Salah satu struktur raksasa yang terkenal dan melegenda dari Kekaisaran Neo-Babilonia adalah Taman Gantung Babilonia yang disebutkan menjadi satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Meskipun itu, struktur ini kontroversial dan masih diperdebatkan dalam hal ada tidaknya dan lokasi sebenarnya Taman Gantung Babilonia.
Setelah Kekaisaran Neo-Assyria runtuh karena dijajah oleh banyak bangsa sekelilingnya, salah satunya adalah bangsa Babel, berdirilah kembali Kekaisaran Babilonia era baru pada tahun 626 SM yang dipimpin oleh kaisar pertamanya yaitu Nabopolassar. Sama seperti sebelumnya, kepercayaan resmi kekaisaran ini juga politeisme Mesopotamia. Kekaisaran Neo-Babilonia sebenarnya merupakan lanjutan dari peradaban bangsa Babel yang lebih kuno lagi yaitu Kekaisaran Babilonia Pertama yang pernah ada sekitar 1000 tahun sebelumnya.Kaisar tersohor Neo-Babilonia adalah Nebukadnezar II, putra Nabopolassar, yang merenovasi besar-besaran dan menjadikan ibukota Babilonia sangat mewah dan termegah di tanah Mesopotamia pada waktu itu. Kekaisaraan mencapai masa kejayaannya dalam bidang seni, arsitektur, dan juga urbanisasi di bawah pemerintahan Nebukadnezar II. Salah satu struktur raksasa yang terkenal dan melegenda dari Kekaisaran Neo-Babilonia adalah Taman Gantung Babilonia yang disebutkan menjadi satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Meskipun itu, struktur ini kontroversial dan masih diperdebatkan dalam hal ada tidaknya dan lokasi sebenarnya Taman Gantung Babilonia.Kekaisaran Neo-Babylonia hanya berumur pendek dan akhirnya dikuasai oleh bangsa Persia pimpinan Cyrus The Great pada tahun 539 SM. Kebanyakan warisan karya seni dan arsitektur kekaisaran hanyalah tertulis, namun terdapat sebuah bukti nyata yaitu Gerbang Ishtar yang masih dapat dilihat hingga kini. Awalnya bermula dari temuan potongan batu-batuan di lokasi penggalian di dekat kota Hillah (Irak), yang kemudian dibawa ke Jerman lalu direkonstruksi dan dimuseumkan di sana